Senin, 19 Maret 2012

KOMPLEKSIOMETRI

A. Judul Percobaan : Kompleksiometri

B. Tujuan : Membuat dan menentukan (standarisasi) larutan Na-EDTA

C. Dasar Teori

Titrasi kompleksometri adalah salah satu tipe reaksi kimia yang berlaku sebagai dasar penentuan titrimetrik melibatkan pembentukan (formasi) kompleks atau ion kompleks yang larut namun sedikit terdisosiasi. Kompleks yang dimaksud di sini adalah kompleks yang dibentuk melalui reaksi ion logam, sebuah kation, dengan sebuah anion atau molekul netral

EDTA adalah kependekan dari ethylene diamin tetra acetic. EDTA berupa senyawa kompleks khelat dengan rumus molekul (HO2CCH2)2NCH2CH2N(CH2CO2H)2. Merupakan suatu senyawa asam amino yang secara luas dipergunakan untuk mengikat ion logam logam bervalensi dua dan tiga. EDTA merupakan senyawa yang mudah larut dalam

air, serta dapat diperoleh dalam keadaan murni. Tetapi dalam penggunaannya, karena adanya sejumlah tidak tertentu dalam air, sebaiknya distandardisasi terlebih dahulu.

Gambar struktur EDTA


Selektivitas kompleks dapat diatur dengan pengendalian pH, misal Mg, Ca, Cr, dan Ba dapat dititrasi pada pH = 10 EDTA. Sebagian besar titrasi kompleksometri mempergunakan indikator yang juga bertindak sebagai pengompleks dan tentu saja kompleks logamnya mempunyai warna yang berbeda dengan pengompleksnya sendiri. Indikator demikian disebut indikator metalokromat. Indikator jenis ini contohnya adalah Eriochrome black T; pyrocatechol violet; xylenol orange; calmagit; 1-(2-piridil-azonaftol), PAN, zincon, asam salisilat, metafalein dan calcein blue.

Ikatan pada EDTA, yaitu ikatan N yang bersifat basa mengikat ion H+ dari ikatan karboksil yang bersifat asam. Jadi dalam bentuk Ianitan pada EDTA ini terjadi reaksi intra molekuler (maksudnya dalam molekul itu sendiri), maka rumus senyawa tersebut disebut "zwitter ion". EDTA dijual dalam bentuk garam natriumnya, yang jauh lebih mudah larut daripada bentuk asamnya.

D. Alat dan Bahan

Alat :

- Buret

- Statif

- Pipet

- Pipet seukuran

- Gelas kimia

- Erlenmeyer

Bahan :

- Serbuk CaCO3 sebanyak 0,0835 gram

- Larutan Na-EDTA

- Aquades

- Indikator EBT

- Larutan buffer pH 10

A. Diskusi dan Pembahasan

Asam Ethylenediaminetetraacetic dan garam sodium ini (singkatan EDTA) bentuk satu kompleks kelat yang dapat larut ketika ditambahkan ke suatu larutan yang mengandung kation logam tertentu. Jika sejumlah kecil Eriochrome Hitam T ditambahkan ke suatu larutan mengandung kalsium dan ion-ion magnesium pada satu pH dari 10,0 ± 0,1, larutan menjadi berwarna merah muda. Jika EDTA ditambahkan sebagai satu titran, kalsium dan magnesium akan menjadi suatu kompleks, dan ketika semua magnesium dan kalsium telah manjadi kompleks, larutan akan berubah dari berwarna merah muda menjadi berwarna biru yang menandakan titik akhir dari titrasi.

Reaksi yaang terjadi adalah sebagai berikut :

Pertama EDTA (H2Y2-) akan kompleks dengan ion kalsium, membentuk satu kompleks merah:

1) H2In- + Ca2+ à CaIn- + 2H+

Pada titik akhir, EDTA akan kompleks dengan kalsium dan indikator menjadi lepas, yaitu ditandai oleh warna merah berganti warna biru:

2) EDTA + CaIn- + 2H+ à H2In- + CaEDTA

(merah) (biru)

Berdasarkan data hasil percobaan, di dapatkan besarnya konsentrasi Na-EDTA rata-rata yaitu 1,097 x 10-2 M.

B. Kesimpulan

Setelah melakukan percobaan dan analisis data hasil percobaan, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Kompleksometri adalah salah satu metode analisis titrimetrik yang melibatkan pembentukan kompleks.

2. Berdasarkan data hasil percobaan standarisasi larutan Na-EDTA dengan larutan CaCl2 didapatkan hasil konsentrasi Na-EDTA sebesar

1,097 x 10-2 M.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar